Kamis, 19 November 2020

Manusia dan Pandangan Hidup


A. PANDANGAN HIDUP



    Setiap manusia memiliki pandangan hidup yang bersifat kodrat dengan tingkatannya yang berbeda-beda untuk menentukan masa depan seseorang. Arti pandangan hidup itu sendiri adalah pemikiran atau pendapat yang dijadikan pedoman, pegangan atau sebagai arahan yang mencerminkan citra diri seseorang, karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita dan aspirasinya.

    Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Klasifikasi pandangan hidup berdasarkan asalnya ada beberapa macam, yaitu: 

1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya. 

2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang ada.

3. Pandangan hidup hasil renungan, yaitu pandangan yang relative kebenarannya.


B. CITA-CITA

    Arti kata cita-cita menurut kamus KBBI adalah keinginan (kehendak) yang selalu ada di dalam pikiran. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang.

    Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. 
Dapatnya seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga factor, yaitu :

  • a. Faktor manusia.
  • b. Faktor kondisi.
  • c. Faktor tingginya cita-cita.

C. KEBAJIKAN

    Kebajikan adalah kesempurnaan moral. Kebajikan adalah perilaku atau kualitas yang memenuhi kebaikan moral sebagai pondasi prinsip dan moral kebaikan. Kebajikan personal adalah karakteristik yang bernilai karena mempromosikan kebesaran kolektif dan individual.

    Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Sebagai mahluk pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakin untuk diri sendiri.


    Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri, sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan dan pengalaman.
Setiap akan memdefinisikan kebajikan, maka tidak lepas akan dari empat hal, yaitu:

1.Kebiasaan (habit) merupakan kualitas kejiwaan, keadaan yang tepat, sehingga memudahkan  pelaksanaan perbutan. 

2. Kebiasaan yang dari sudut kesusilaan baik dinamakan kebajikan(virtue), sedangkan yang jahat, buruk, dinamakan kejahatan (vice).

3. Kebajikan budi menyempurnakan akal menjadi alat yang baik untuk menerima pengetahuan. 

4. Kebajikan pokok, kebajikan susila yang terpenting, meliputi :

a. Menuntut keputusan budi yang benar guna memilih alat-alat dengan tepat untuk tujuan yang bernilai (kebijaksanaan).
b. Pengendalaian keingininan kepada kepuasan badaniah(pertahanan/pengendalian hawa nafsu inderawi).
c. Tidak menyingkir dari kesulitan(kekuatan).
d. Memberikan hak kepada yang memilikinya (keadilan).


D.D. USAHA/PERJUANGAN

    Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia hams kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna. 
    
    Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, ia harus kerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan tekun serta memenuh semua ketentuan akademik. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena kemampuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian/keterampilan. 


F. KEYAKINAN/KEPERCAYAAN



    Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu:

1.Aliran Naturalisme: hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang meupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada

2.Aliran Intelektualisme: dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme.

3.Aliran Gabungan: Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.

LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

     Sudah seharusnya kita mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup yang baik. Karena dengan langkah-langkah itulah kita dapat mencapai tujuan hidup dan cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut.

a. Mengenal
b. Mengerti
c. Menghayati
d. Meyakini
e. Mengabdi
f. Mengamankan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar